INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Komnas Ham: Dihentikan Ada Pelarangan Deklarasi #2019Gantipresiden

(Komnas HAM)

[PORTAL-ISLAM.ID] Kegiatan agresi deklarasi #2019GantiPresiden merupakan serpihan dari kebebasan beropini yang dijamin dan dilindungi konstitusi.

Untuk itu, dilarang ada kelompok mana pun yang menghalangi acara tersebut. Kalau ditemukan ujaran kebencian dan juga fitnah, maka pihak yang dirugikan bisa melaporkan ke pihak berwajib.

“#2019GantiPresiden, sepanjang tidak mengancam keamanan negara dan tidak merendahkan harkat dan martabat insan tidak masalah,” kata Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara di sela program diskusi publik di tempat Bandara Juanda, Surabaya, Kamis (30/8/2018).

Menurut Beka, agresi #2019GantiPresiden serpihan dari verbal dan bentuk kreativitas warga negara. Tanda pagar (tagar) tersebut justru akan sangat elok saat bisa merangsang kritisisme warga negara terhadap pemerintah. Sebab, kritisisme merupakan ruh dari demokrasi.

Dia menilai, agresi deklarasi #2019GantiPresiden belum hingga mengancam keamanan negara. Pasalnya, agresi itu tidak bertujuan untuk melaksanakan pemberontakan. Kemudian tidak muncul fitnah dan ujaran kebencian.

Seharusnya, kata dia, bagi pendukung Joko Widodo, melawan kampanye #2019GantiPresiden dengan menyosialisasikan keberhasilan pemerintah. “Semua harus dilawan dengan cara-cara yang damai. Ini hanya pemilihan presiden, jangan hingga memutus tali persaudaraan dan kemanusiaan. Jangan hingga juga ada pengabaian HAM,” tandasnya.

Beka kembali menegaskan, mahalnya kebebasan beropini yang itu tidak didapat semasa rezim Orde Baru. Pemerintah wajib melindungi warganya untuk tetap bisa bebas memberikan pendapat alasannya yakni itu serpihan dari iklim demokrasi. Polisi juga dilarang melarang acara yang merupakan serpihan dari kebebasan berpendapat. Kalau ada pelanggaran, polisi bisa eksklusif mengambil tindakan.

“Masing-masing kelompok baik yang pro dan tidak pada #2019GantiPresiden harus bisa melaksanakan edukasi politik supaya tidak ada kekerasan dan ujaran kebencian. Demokrasi itu laga gagasan, bukan laga kekuatan,” pungkasnya. (Sindonews)

INFO LOWONGAN KERJA TERBARU KLIK DISINI

Iklan Atas Artikel


Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2


Iklan Bawah Artikel